Cerita Kami
Berawal dari sebuah kerja sama mengelola organisasi Aliansi Desainer Produk Industri Indonesia (ADPII), Adhi Nugraha, Mufti Aliem, Freddy Chrisswantra, dan Achmad Fadillah, empat orang alumni Program Studi Desain Produk, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Teknologi Bandung yang terlibat langsung sebagai pengurus ADPII pada tahun 2017 melihat dunia kewirausahaan di sektor industri kreatif khususnya pada subsektor Desain Produk dan Kriya di Indonesia sangat membutuhkan percepatan dalam pertumbuhan jumlah pelaku usahanya. Namun demikian, ekosistem kreatif yang subur agar hal ini dapat terjadi masih memiliki beberapa kekurangan komponen.
​
Salah satu komponen esensial dalam ekosistem kreatif ini adalah laboratorium penelitian dan pengembangan desain produk yang dapat diakses oleh siapapun. Pada saat itu fasilitas seperti itu hanya dapat ditemui di dalam perusahaan-perusahaan atau di universitas-universitas yang tentunya hanya dapat diakses oleh “orang dalam” saja. Hal tersebut menjadi tantangan besar bagi mereka yang ingin memulai sebuah kewirausahaan di subsektor desain produk atau kriya ketika harus memulai mengadakan sendiri fasilitas penelitian dan pengembangan produknya. Bahkan di dalam Perguruan Tinggi pun, khususnya yang memiliki jurusan atau program studi Desain Produk, Kriya, atau Desain Interior belum dapat secara optimal mengakomodir kebutuhan fasilitas penelitian dan pengembangan produk bagi para mahasiswanya.
​
Melihat adanya kebutuhan fasilitas laboratorium penelitian dan pengembangan produk yang dapat diakses oleh siapapun secara berbagi, Adhi Nugraha, Mufti Aliem, Freddy Chrisswantra, dan Achmad Fadillah mulai menyusun sebuah konsep ruang kreatif bersama yang diberi nama Bukatana Makerspace. Nama Bukatana diambil dari nama Kampung Bukatanah, Desa Langensari, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat di mana Bukatana Makerspace didirikan dan mulai beroperasi pada September 2017. Tempat yang digunakan pada saat itu adalah sebuah ruangan di kediaman salah satu dari para pendirinya yaitu Adhi Nugraha yang juga adalah Dosen di Program Studi Desain Produk, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Teknologi Bandung. User pertama Bukatana Makerspace pada saat itu adalah sekelompok mahasiswa-mahasiswi jurusan Desain Interior Universitas Kristen Maranatha yang membutuhkan fasilitas bengkel kayu untuk mengerjakan tugas kuliahnya.
​
Kurang dari dua bulan Bukatana Makerspace beroperasi, para pendirinya merasa Bukatana Makerspace harus “turun gunung” agar lebih mudah diakses oleh para usernya. Pada awal 2018 Bukatana Makerspace pindah ke area lahan parkir di rooftop Bandung Trade Mall (BTM) di daerah Cicadas, Kiaracondong, Kota Bandung sampai sekarang. Di sana Bukatana Makerspace berbagi ruangan dengan KAINA Furniture, sebuah perusahaan kontraktor desain interior dan furniture. Dan benar saja, di tempat baru tersebut Bukatana Makerspace menjadi lebih mudah diakses terutama oleh para mahasiswa jurusan desain yang ada di Kota Bandung. Pada akhir tahun 2019 Bukatana Makerspace berpisah ruang dengan KAINA Furniture dan memiliki ruangan sendiri namun masih di alamat yang sama.
​
Setelah selama lima tahun Bukatana Makerspace tumbuh dan berkembang di Rooftop Bandung Trade Mall, pada Desember 2023, Bukatana Makerspace memutuskan untuk "pulang kampung" kembali ke Kampung Bukatanah, tempat lahirnya Bukatana Makerspace dengan harapan bisa memberikan pengalaman yang lebih baik bagi para user nya.